Pemanfaatan Instrumen Unconventional sebagai Media Pembelajaran Ansambel Musik Berbasis Audio Visual di Sekolah Menengah Pertama
Keywords:
Instrumen Unconventional, Pembelajaran Ansambel Musik, Media Audio Visual, Kreativitas Siswa, Pendidikan MusikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan instrumen unconventional sebagai media pembelajaran ansambel musik berbasis audio visual di kelas VIII SMP Yayasan Pendidikan Prestasi Utama, Kecamatan Sunggal. Latar belakang penelitian ini berangkat dari keterbatasan fasilitas alat musik dan kurangnya kreativitas guru dalam memanfaatkan media pembelajaran seni musik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan dan penggunaan instrumen unconventional, seperti perkusi botol, marakas, kastanyet, dan alat musik dari bahan bekas lainnya, mampu meningkatkan kreativitas siswa serta mempermudah pemahaman mereka terhadap materi ansambel musik. Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembuatan dan praktik bermain musik secara ensemble, yang memperkuat keterampilan musikal dan kerja sama mereka. Selain itu, penggunaan aplikasi Soundcorset Tuner and Metronome sebagai media bantu turut mendukung akurasi nada pada instrumen yang dibuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa instrumen unconventional merupakan solusi efektif dan ekonomis dalam mendukung pembelajaran seni musik yang inovatif dan kontekstual.
References
Dewi, D. R. (2019). Pengembangan kurikulum di Indonesia dalam menghadapi tuntutan abad ke-21. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(1), 1–22. https://doi.org/10.51226/assalam.v8i1.123
Dulic, A., & Hamel, K. (2009). Visual music instrument. International Journal of Arts and Technology, 2, 22–39. https://doi.org/10.1504/IJART.2009.024055
Fatria, F. (2017). Penerapan media pembelajaran Google Drive dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(1), 138–144. https://doi.org/10.32696/ojs.v2i1.158
Handayani, P. (2014). Penggunaan media bahan bekas untuk meningkatkan keterampilan meronce pada siswa kelas V SDN Ori tahun ajaran 2013/2014. Kalam Cendekia PGSD Kebumen, 5(6).
Hunt, A. J., Kirk, R., & Neighbour, M. (2004). Multiple media interfaces for music therapy. IEEE MultiMedia, 11(3), 50–58. https://doi.org/10.1109/MMUL.2004.12
Matsunobu, K. (2022). Reinventing folk instruments as educational tools: The case of the Shakuhachi. Research Studies in Music Education, 45, 77–93. https://doi.org/10.1177/1321103X221123272
Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif (Revisi). PT Remaja Rosdakarya.
Munadi, Y. (2008). Media audio-visual. Gaung Persada Press.
Permana, D. (2018). Ansambel musik adalah gabungan aktivitas. CV Cipta Pustaka.
Pornomo, & Subagyo, F. (2010). Terampil musik. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Ramadhan, S. A., Mering, A., & Ramdani, D. (2018). Meningkatkan kemampuan praktik pola ritme dengan instrumen musik nonkonvensional kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 7(8). https://doi.org/10.26418/jppk.v7i8.26925
Riyadi, L., & Sukmayadi, Y. (2023). Pengembangan Aplikasi Kelas Digital Scola sebagai Media Evaluasi Pembelajaran Musik di Sekolah. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 6(1), 11-18. https://doi.org/10.31091/jomsti.v6i1.2414
Sa, A. (2013). How An Audio-Visual Instrument Can Foster The Sonic Experience. Leonardo Electronic Almanac, 19(3). http://journals.gold.ac.uk/index.php/lea/article/download/84/65
Silitonga, A. (2017). Pendidikan seni musik. Rajawali Pers.
Srimutia, N., & Ahiri, J. (2023). Perbandingan hasil belajar ekonomi siswa yang diajar menggunakan media audio visual dan media konvensional siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kendari. Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 8(4), 642–650. https://doi.org/10.36709/jopspe.v8i4.204
Sugiyono. (2020). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Tafonao, T. (2018). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103–114. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Tarigan, J. E., Siregar, H. T., & Zulianti, S. D. (2024). Pengaruh penggunaan media diorama terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi ekosistem di kelas V MIS Al Khairat Deli Tua TP 2023/2024. Jurnal Curere, 8(1), 159–170. http://dx.doi.org/10.36764/jc.v8i1.1298
Wijaya, M. B. A. A., Yunita, A. T., & Ramafisela, L. (2023). Instrumen unconventional sebagai media pembelajaran musik di pendidikan anak usia dini Mawar Bojonegoro. IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan, 17(2). https://doi.org/10.24821/idea.v17i2.10032
Widiastuti, U., Sembiring, A. S., & Mukhlis. (2020). Pengembangan media pembelajaran berbasis etnis Sumatera Utara. Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, 3(2), 84–92. https://doi.org/10.26740/vt.v3n2.p84-88
Wulandari, D., Rahayuningtyas, W., & Widyawati, I. W. (2021). Pengaruh model Project-Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif pada materi bermain alat musik sederhana di SMP Negeri 3 Singosari. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(3), 320–330. https://doi.org/10.17977/um064v1i32021p320-330
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tasya Sabrina Simbolon, Danny Ivanno Ritonga, Esra P. T. Siburian (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Seluruh artikel yang diterbitkan dalam Kolokium Seni dilisensikan di bawah Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0).
Dengan lisensi ini, penulis mempertahankan hak cipta atas karya mereka, dan memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama. Setiap orang bebas untuk:
- Membagikan — menyalin dan menyebarluaskan ulang materi dalam format atau media apa pun;
- Mengadaptasi — menggubah, mengubah, dan membangun dari materi untuk tujuan apa pun, termasuk tujuan komersial;
Dengan syarat sebagai berikut:
- Atribusi — Pengguna wajib memberikan kredit yang layak kepada penulis asli, menyertakan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan yang dilakukan terhadap karya tersebut.
- BerbagiSerupa — Jika pengguna menggubah atau membangun dari karya ini, mereka harus mendistribusikan karya turunan dengan lisensi yang sama seperti karya asli.
Tidak ada pembatasan tambahan—pengguna tidak dapat menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain dalam melakukan apa yang diizinkan oleh lisensi ini.
